PENYALURAN DONASI KORBAN BANJIR LAHAR DINGIN DAN LONGSOR SEMERU
Banjir lahar dingin dan longsor Semeru yang terjadi
pada Jumat, 7 Juli 2023, telah melumpuhkan sejumlah jembatan dan jalan
penghubung di Lumajang, Jawa Timur. Banjir lahar dingin Gunung Semeru terjadi
setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan itu. Warga mengatakan
banjir lahar dingin “lebih besar” dibandingkan banjir serupa sebelumnya,
sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih parah. Akibat banjir lahar dingin ini,
beberapa orang warga yang terdampak mengaku masih trauma dan belum berani
pulang ke rumah. Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menerapkan "status
tanggap darurat" selama 14 hari. Penerapan ini dilakukan untuk memudahkan
upaya penanganan akibat dampak banjir dan potensi banjir susulan yang disebut
"masih cukup tinggi". Pemerintah sudah menyiapkan hunian tetap untuk
sebagian warga yang kediamannya masuk ke dalam zona merah rawan bencana, tetapi
belum semua warga bersedia untuk pindah.
Bencana ini menarik perhatian para mahasiswa untuk
membuka donasi bagi korban yang terkena banjir lahar dingin dan longsor Semeru,
termasuk mahasiswa Pendidikan Biologi
Universitas Jember. HMPSP Biologi “Lumba-Lumba” membuka donasi bagi
seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi dan masyarakat umum untuk membantu
korban-korban yang terdampak bencana banjir lahar dingin dan longsor Semeru. Donasi ini diberikan kepada Relawan Kaki
Gunung Semeru yang nanti akan disalurkan berupa barang-barang yang diperlukan
untuk membantu korban-korban yang terdampak bencana banjir lahar dingin dan longsor Semeru. Harapannya, penyaluran dana bagi
korban banjir lahar dingin dan longsor Semeru ini, dapat menjadi bantuan yang
bermanfaat dan membantu para korban yang membutuhkan.
0 comments:
Posting Komentar