Jumat, 27 April 2018

Peringatan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April lalu, menjadi momentum masyarakat dunia untuk menghargai kelestarian lingkungan di bumi. Salah satu usaha menjaga kelestarian lingkungan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi. Peringatan Hari Bumi merupakan program kerja dari Departemen Pengabdian Masyarakat. Peringatan ini menunjukkan peran aktif Mahasiswa Pendidikan Biologi dalam rangka menyelamatkan bumi dengan menularkan kepedulian terhadap bumi kepada masyarakat umum.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2015, 2016 dan 2017. Setelah acara sambutan, dilanjutkan dengan aksi jalan santai keliling FKIP. Sambil berjalan, seluruh mahasiswa membawa kantong kresek yang akan digunakan untuk memungut sampah yang ada dipinggir-pinggir jalan dan disekitar gedung FKIP yang untuk nantinya akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir di sekitar kampus. Kemudian partisipan dibagi menjadi 2 tim, tim yang pertama akan tetap stay di kampus untuk melanjutkan kegiatan yang mana berisi angkatan 2016 dan 2017.

Tim yang kedua terdiri atas 30 panitia yang akan berangkat ke desa yang di bantu oleh Kaprodi dan para dosen Pendidikan Biologi dan juga 4 anggota dari GEMAPITA. Kalian pasti bertanya-tanya, apa sih yang kami lakukan di desa tersebut? Ya, seperti yang saya katakan bahwa peringatan hari bumi ini berbeda dengan tahun lalu karena HMPSP Biologi “lumba - lumba” mengadakan kerja sama dengan dinas perhutani untuk mendapatkan bibit untuk nantinya akan di tanam di desa. Desa yang kami pilih yaitu salah satu desa di daerah Ambulu, lebih tepatnya di pantai payangan, Jember. Sebelumnya sudah ada beberapa panitia yang menuju lokasi yang akan di tanam guna mendapat data lapang guna sebagai objek tempat penanaman, sedangkan panitia yang lain melanjutkan acara di FKIP. Perjalanan menuju ke pantai payangan sekitar kurang lebihnya 1 jam lebih. Sebelum dilakukan penanaman kami bersama lembaga swadaya masyarakat dan beberapa staf desa setempat berkumpul di TPI untuk melakukan pembukaan acara pagi itu.
Pembukaan dilakukan dengan simbolik oleh ketua panitia bersama dengan Kaprodi dan setelah dilakukan pembukaan acara kami langsung menuju tempat yang akan di tanami dengan menggunakan perahu bermesin yang mana melewati sungai yang cukup luas, setelah sampai di sebrang sungai lebih tepatnya di teluk love, pertama kami menanam pohon di sekitar tepi sungai tersebut sebagai simbolis oleh kaprodi dan beberapa dosen yang ikut berpartisipasi dalam acara ini yang memiliki bagian yang cukup luas untuk ditanami pohon mangrove. Yups, kami membawa sekitar 300 bibit pohon mangrove, dimana setelah menanam beberapa bibit yang di tanam di sekitar pinggiran sungai penanaman di lanjutkan di tempat lapang yang sudah ditentukan terlebih dahulu, dimana lapang tersebut terletak di area yang sebelumnya juga ditanam puluhan pohon bakau muda oleh berbagai organisasi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat.
Setelah penanaman di lapang, kami semua panitia yang ada beristirahat dan makan siang di TPI. Kami istirahat dan makan bersama dengan Kaprodi, dosen, anggota GEMAPITA dan staf desa lainnya. Setelah kami beristirahat dan makan bersama, selanjutnya dilakukan penutupan acara yang dilanjutkan dengan acara foto bersama sebagai dokumentasi. Setelah acara penutupan kami semua panitia pamit dan langsung menuju ke kampus kembali.
Uniknya pada serangkaian acara hari bumi tahun ini pada pelaksanaan acara, para peserta beserta beberapa dosen pendidikan biologi tidak melaksanakan serangkaian acara yang ada di FKIP melainkan melakukan penanaman pohon mangrove di tepi pantai Payangan, Ambulu, Jember. Yang mana para peserta begitu antusias dalam mengikuti kegiatan penanaman ini.
Penanaman dilakukan dengan memberi jarak antar pohon yang telah disesuaikan, kemudian ditanam  dengan kedalaman tanah sedalam 5cm dari bagian akar pohon. Tepat di sebelah lokasi penanaman ini terlihat puluhan pohon bakau muda yang sebelumnya juga ditanam oleh berbagai organisasi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat.
Serangkaian acara ini belumlah selesai sampai disitu saja, karena pada hari selanjutnya tepatnya tanggal 23 April panitia bersama anggota himpunan HMPSP Biologi “lumba - lumba” mengadakan sosialisasi ditambah dengan pemberian bibit durian, sirsak, dan nangka yang mana para masyarakat yang sedang melakukan acara CFD di sekitar alun-alun kota Jember dapat mendapatkannya dengan menukarkan dengan berbagai bentuk sampah yang ada atau mereka miliki. Kami merasa dengan kita mengadakan acara ini kami dapat langsung berinteraksi dengan beberapa masyarakat sekitar Jember dan menyadarkan betapa pentingnya menjaga bumi ini agar tetap hijau dan lestari.


Pesan author hanya satu. Dunia ini diciptakan baik apa adanya, diserahkan kepada manusia sebagai lingkungan hidup kita. Tuhan memberikan Kuasa untuk menguasai alam kepada kita, namun kita harus bijak dalam menguasainya, karena jika kita tidak menjadikan alam sebagai sahabat, maka alam pasti akan menjadi musuh yang paling berbahaya bagi kita. Oleh karena itu dunia diserahkan Tuhan kepada manusia untuk dikuasai, buka di eksploitasi. Dengan merusak alam kita juga merusak diri sendiri, karena manusia adalah bagian dari alam itu sendiri.

2 komentar:

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Translate

Total Visitors

Popular Posting

Blog Archive

Pengikut